Mengobati Penyakit Iri
Secara umum penyakit yang menimpa
manusia terbagi dua: penyakit lahir dan penyakit batin (penyakt fisik
dan penyakit hati).Para ulama menyebutkan bahwa penyakit hati jauh lebih
berbahaya daripada penyakit fisik. Hal ini dilihat dari dampak dan
pengaruhnya pada manusia di dunia dan akhirat. Kalau penyakit fisik
maksimal berujung pada kematian, maka dampak dari penyakit hati kalau
tidak sembuh di dunia bisa terus berlanjut hingga akhirat. Karena itu,
ia lebih berbahaya dan merusak ketimbang penyakit fisik.
Di antara jenis penyakit hati adalah
sombong, ujub, iri, dengki, tamak, dst. Jadi di antara bentuk penyakit
hati adalah iri dan dengki. Dalam bahasa Arab atau bahasa agama ia
disebut dengan hasad. Hasad adalah tidak senang melihat seseorang
mendapatkan nikmat serta berharap agar nikmat tersebut lenyap. Dalam hal
ini hasad berbeda dengan ghibthah. Sebab, ghibthah adalah berharap
mendapatkan nikmat seperti yang didapat oleh orang tanpa menginginkan
harta itu lenyap dari orang tadi. Inilah iri yang baik yang disebutkan
oleh Nabi saw, "Tidak boleh iri kecuali pada dua orang: (1) orang
yang diberi Alquran lalu ia menunaikannya pagi dan petang; (2) orang
yang diberi kekayaan lalu ia menginfakkannya secara benar di waktu pagi
dan petang."
Cara mengobati penyakit iri di antaranya dengan:
1. Mengetahui bahaya hasad (iri) bagi diri dan amal salih hamba.
2. Berdoa dan berlindung kepada Allah dari penyakit hasad.
3. Tidak cinta dunia dan tidak berteman dengan para pecinta dunia.
4. Menerima, ridho, dan percaya dengan
semua ketentuan Allah, termasuk dalam urusan jatah rezeki yang diberikan
kepada manusia dan kepada semua makhluk. Sebab orang yang iri dalam
pengertian negatif pada hakikatnya ia tidak menerima ketentuan dan jatah
yang sudah Allah tetapkan. Berarti pula ia menggugat ketentuan Allah.
5. Mengharap balasan amal kepada Allah;
tidak kepada manusia. Jadi kalaupun merasa kurang diapresasi di dunia
oleh amal manusia, yakinlah bahwa amal kita selama itu baik akan
diapresiasi oleh Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar